Gunung berapi merupakan salah satu fenomena geologi yang paling menarik di Bumi. Tetapi, apa itu yang membuat gunung berapi muncul? Salah satunya adalah zona subduksi.
Bagaimana Gunung Berapi Tercipta di Zona Subduksi?
Zona subduksi adalah bagian dari Lapisan Tektonik yang terletak di antara dua lempeng tektonik yang bergerak. Ketika salah satu lempeng tersebut menyusup ke dalam lempeng lainnya, maka zona ini akan terbentuk.
Kemudian, karena proses subduksi, tekanan dan panas yang semakin besar akan membuat batuan di bawah lapisan subduksi menjadi panas dan meleleh. Semakin jauh batuan tersebut terdipimpin ke dalam perut Bumi, maka semakin panas dan lembeknya.
Proses ini mirip dengan saat kita memasak ayam di rumah. Ketika kita memasang suhu yang lebih tinggi, maka daging ayam akan menjadi lebih empuk. Tapi, jika kita tidak berhati-hati, maka daging ayam tersebut bisa jadi menjadi terlalu kering dan asin.
Sehingga, ketika tekanan panas di zona subduksi semakin besar, maka batuan yang ada di bawahnya akan meleleh dan membentuk magma. Magma ini kemudian mengalir ke permukaan dan muncul menjadi gunung berapi.
Contoh Lain dari Proses Zona Subduksi
Ketika kita lihat sebuah gunung berapi seperti Krakatau di Indonesia, maka kita bisa melihat bagaimana proses subduksi berperan dalam pembentukannya. Setelah meletusnya Krakatau pada tahun 1883, maka kejadian itu terjadi karena ketika batuan yang ada di bawahnya terlalu panas dan meleleh.
Hal ini memberikan gambaran tentang bagaimana proses subduksi berperan dalam pembentukan gunung berapi. Selain itu, perlu diingat bahwa kejadian tersebut bukanlah hal yang sulit untuk terjadi, karena kebanyakan gunung berapi saat ini sudah terbentuk sebelum manusia hidup.
Keberadaan Gunung Berapi dalam Ekosistem
Bagi beberapa orang mungkin penampilannya menarik. Tapi, yang lebih penting adalah bagaimana gunung berapi berfungsi sebagai pembentuk tanah dan sumber daya alam lainnya.
- Gunung berapi dapat menghasilkan endapan pasir yang berguna untuk industri seperti konstruksi.
- Pada saat meletus, gunung berapi juga dapat menghasilkan gas sulfurik yang digunakan sebagai sumber energi dan bahan tambang.
Terlepas dari manfaatnya, gunung berapi juga memiliki dampak negatif yang cukup signifikan, seperti pembangunan lautan, perubahan iklim, serta terjadinya gempa bumi dan tsunami.